Sensibilitas test yaitu penentuan
kadar obat terkecil yang dapat menghanbat pertumbuhan bekteri.
Sensibilitas test pada Bakteri bertujuan untuk
mengetahui obat yang paling patent/cocok terhadap bakteri penyebab penyakit,
terutama bakteri penyebab penyakit kronik, kegunaan lain dari sensibilitas test
ini adalah untuk mengetahui resistensi bakteri terhadap berbagai macam
antibiotik.
Ada berbagai macam metode pada Sensibilitas Test ,
yaitu :
- Metode Dilusi (cair dan padat)
- Metode Difusi (Kirby Bauwer, Pour Plate, Sumuran)
Sensibilitas test yaitu penentuan
kadar obat terkecil yang dapat menghanbat pertumbuhan bekteri.
Sensibilitas test pada Bakteri bertujuan untuk
mengetahui obat yang paling patent/cocok terhadap bakteri penyebab penyakit,
terutama bakteri penyebab penyakit kronik, kegunaan lain dari sensibilitas test
ini adalah untuk mengetahui resistensi bakteri terhadap berbagai macam
antibiotik.
Ada berbagai macam metode pada Sensibilitas Test ,
yaitu :
- Metode Dilusi (cair dan padat)
- Metode Difusi (Kirby Bauwer, Pour Plate, Sumuran)
Dalam metode Difusi dikenal berbagai
macam cara. Diantarannya adalah Metode Flemming dan Metode Kirby Bauwer.
Metode
flemming dilakukan untuk menentukan kepekaan kuman terhadap disk antibiotic,
artinya penentuan antibiotik atau obat terkecil yang menghambat pertumbuhan
bakteri invitro.
Cara kerja: inokulasi sampel yang tersedia secara perataan
pada permukaan media NA plate menggunakan kapas lidi steril,aseptis, kemudian
diinkubasi pada suhu 37˚C selama 15 menit. Meletakkan disk antibiotik secara
terpisah pada media menggunakan pinset steril. Inkubasi pada suhu 37˚C selama
24 jam.
Keuntungan
metode flemming adalah lebih praktis dan menghemat waktu serta bakteri tidak
disolusi dulu tapi langsung diadakan uji sensitivitas, sedangkan kerugiannya
adalah bakteri penyebab penyakit tidak diketahui.
Sumber:
Dwidjoseputro,
D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Jakarta: Djambatan
Sumarno.
1987. Penuntun Praktikum Bakteriologi.
Jogjakarta: CV. Karyono
0 komentar:
Posting Komentar